Kegiatan
ini sengaja di lakukan sebagai bentuk penghormatan bagi keluarga yang
mendahului untuk menghadap sang maha kuasa. Menurut Aming(27), Masarakat
ketutrunan tionghoa di kota tanjungpinang, saat ching ming, mahkam di bersihkan
dan di hias dengan kertas warna warni, dengan tulisan kiasan anak, cucu, cicit
dan si mati.
“Perayaan
ching ming boleh diamalkan sepuluh hari sebelum bulan
April dan sepuluh hari selepas bulan April” kata Aming. Dimana di lakukan
pemberian hormat dan peringatan kepada nenek moyang, ibu-bapak yang sudah
tiada.
Ritual
Ching Ming di antaranya yaitu membakar kertas,uangkertas, dan kertas-kertas
yang lainnya. Hal itu dilakukan sebagai ucapan tanggungjaewab si ahli waris
berserta anak, cucu dan cicit almarhum.
“doanya
selain di beri keselamatan, juga biasanya memohon kepada Dewa bumi agar di beri
limpahan usaha” jelas Aming. Dimalam harinya keluarga berkumpul untuk menikmati
hidangan khusus yang disajikan tuan rumah.